;

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia Spanyol (part 1)

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia Spanyol  (part 1) 

Masuknya Islam ke Andalusia Spanyol terjadi pada tahun 92 H (711 M) melalui inisiatif Gubernur Ifriqiyah (Afrika) saat itu yaitu Musa bin Nushair bersama komandan pasukannya yaitu Thariq bin Ziyad. Peristiwa bersejarah ini terjadi dimasa pemerintahan Dinasti Bani Umayyah yaitu pada masa kepemimpinan Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik.



Sebelum mengirim pasukan untuk menduduki andalusia, atas permintaan Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik, Musa bin Nushair terlebih dahulu mengirim pasukan pengintai ke Andalusia untuk mempelajari situasi dan kondisi disana.

Pasukan pengintai dikirim dibawah pimpin Tharif ibn Malik pada Ramadhan 91 H(710) sebanyak 400 pejuang. Tharif dan pasukannya ini dapat dikatakan sebagai muslim pertama yang menginjakkan kaki di bumi andalusia.

Situasi di andalusia sendiri saat itu tidak sedang dalam keadaan baik. Pada tahun 700 M Raja Spanyol yaitu Egica meninggal dunia dan digantikan oleh anaknya Witiza. Namun seorang panglima pasukannya bernama Roderick merebut paksa kekuasaan dan membunuh sang Raja ketika berusaha merebut kembali kekuasaannya.

Salah satu anak dari Witiza berhasil melarikan diri dan meminta perlindungan kepada Julian, penguasa Ceuta saat itu. Sedangkan anak-anak Witiza yang lain berusaha memberontak kepada Roderick di Andalusia. Melihat kenyataan kekuatan Roderick yang sulit dikalahkan, maka anak Witiza dan Julian meminta bantuan kepada Musa bin Nushair.

Melihat persyaratan yang diminta dan keuntungan yang akan diperoleh, maka Musa bin Nushar menerima tawaran tersebut. Adapun persyaratan yang diminta oleh anak Witiza yaitu agar sejumlah harta yang pernah dimiliki ayahnya agar dikembalikan padanya jika penaklukkan berhasil.

Perlu diketahui bahwa untuk pergi ke andalusia, Musa bin Nushair dan pasukannya harus melewati selat terlebih dahulu, dan bertolak dari Ceuta menggunakan kapal agar sampai ke Andalusia.

Pada tahun 92 H (711) Musa bin Nushair mengirim 7000 pasukan muslim Barbar dibawah kepemimpinan komandan Thariq bin Ziyad. Bertolak dari Ceuta menggunakan kapal untuk menyeberangi selat. Kemudian berhenti di bukit karang tandus yang kemudian diberi nama Jabal Thariq (Gibraltar).

Kedatangan Thariq bin Ziyad mendapat reaksi dari pasukan Roderick, dibawah pimpinan Theodomir. Pertempuran terjadi di Jazirah Khadhra selama tiga hari yang kemudian dimenangkan oleh pasukan muslim. Kemenangan tersebut membuat pasukan muslim dapat menguasai wilayah selatan Andalusia.

Sebelum perang terjadi Theodomir sempat mengirim surat kepada Roderick tentang datangnya suatu kaum di tanah mereka yang entah datangnya dari langit atau dari bumi. Mendapat surat itu, Roderick langsung menghimpun pasukan sekitar 100 ribu tentara. Dan menuju wilayah selatan Andalusia untuk menghentikan pasukan muslim.

Mendengar kedatangan Roderick bersama pasukannya, Thariq bin Ziyad mengirim utusan kepada Musa bin Nushair untuk meminta bantuan. Musa bin Nushair kemudian mengirim pasukan tambahan sebanyak 5000 pasukan. Dengan demikian pasukan Thariq menjadi 12 ribu pasukan.

Kemudian perangpun akhirnya terjadi antara pasukan muslim dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad melawan pasukan visigoth (pasukan Roderick) disebuah tempat didekat lembah Barbate. Perang ini kemudian dikenal dengan nama perang Barbate atau Guadalete.

Pertemuan dua kekuatan yang secara statistik ini tidaklah seimbang. Pasukan muslim hanya berjumlah 12 ribu dan sebagian besar adalah pasukan infanteri (pejalan kaki) dan sedikit pasukan kavaleri (pasukan berkuda) melawan pasukan visigoth yang berjumlah sekitar 100 ribu yang sebagian besar pasukan kavaler dan hanya sedikit pasukan infanteri.

Melihat kekuatan musuh yang begitu besar Thariq bin Ziyad berpidato kepada pasukannya. Ia menawarkan kepada pasukannya antara kemenangan atau kesyahidan, meninggikan kalimat Allah dan mengabaikan kemewahan dunia kemudian membaca surat At-Taubah ayat 111.

Adapun mengenai pembakaran kapal dan pidato panjang yang disampaikan oleh Thariq bin Ziyad diragukan kebenarannya dan dianggap hanya karangan belaka (Baca buku “Dari Puncak Andalusia, karya Dr. Tariq Suwaidan”).

Melihat kekuatannya yang begitu besar, Roderick sangat yakin kemenangan akan berpihak kepadanya, bahkan mereka telah menyiapkan beberapa alat dan binatang untuk membawa tawanan muslim. Namun takdir berkata lain, kemenangan berpihak kepada kaum muslim walau dalam jumlah yang jauh lebih sedikit dibanding jumlah pasukan musuh.

Pasukan Visigoth bercerai berai dan lari tunggang langgang ke berbagai penjuru. Banyak diantara mereka yang melompat kedalam sungai Barbate hingga tewas tenggelam karena kejaran pasukan muslim, termasuk Roderick yang tewas karena tenggelam

bersambung ke part 2...........

Comments