;

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia Spanyol (part 2)


Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia Spanyol (part 2)

Perang Barbate telah mengancurkan seluruh kekuatan militer pasukan visigoth. Tidak ada lagi pasukan visigoth dalam jumlah besar. Pasukan muslim pun menyebar ke berbagai tempat dan menaklukkan kota demi kota. Penaklukkan penaklukkan yang dilakukan tidak mendapat perlawanan yang begitu berarti hingga akhirnya pasukan muslim dapat menguasai seluruh wilayah selatan Andalusia hanya dalam beberapa bulan saja.


Adapun perlakuan kaum muslim terhadap penduduk andalusia adalah sama dengan perlakuan terhadap negeri-negeri taklukkan sebelumnya. Semua hak asasi mereka diberikan, baik itu hak hidup, hak beribadah, harta, kehormatan dan sebagainya, pasukan muslim juga tidak sibuk mengumpulkan harta, tidak memusuhi/membunuh anak-anak, wanita dan orang. Melihat sikap pasukan muslim yang demikian membuat penduduk Andalusia berbondong bondong masuk kedalam agama islam.

Kemudian atas perintah Musa bin Nushair, Thariq bin Ziyad menetap di Toledo. Thariq di perintahkan untuk menertibkan pasukan dan mengkondusifkan situasi di wilayah selatan Andalusia, sebelum melanjutkan penaklukkan di wilayah atau kota lain.

Sedangkan Musa bin Nushair sendiri selama penaklukkan Andalusia oleh Thariq bin Ziyad, terus mengawasi situasi dan memenuhi segala sesuatu yang dibutuhkan Thariq bin Ziyad dan pasukannya. Dia juga selalu berdoa kepada Allah agar kemenangan berpihak kepada kaum Muslim. Hingga akhirnya pada tahun 93 H (712) Musa bin Nushair bergerak menuju Andalusia bersama 18 ribu pasukan muslim setelah mendengar berita penaklukkan oleh Thariq bin Ziyad.

Musa bin Nushair berangkat ke Andalusia bersama pasukannya melalui Ceuta untuk menyebrangi selat. Sesampainya di Andalusia, seluruh panglima dan pasukan yang berada di wilayah selatan Andalusia kemudian bergabung dengan rombongan Musa bin Nushair. Kemudian mereka berkumpul di sebuah bukit yang diberi nama jabal Musa, ditempat inilah kemudian Musa bin Nushair mendirikan Masjid Rayat. Adapun penentuan arah kiblatnya dilakukan oleh tabi’in bernama Hunnasy bin Abdillah al-Shan’.

Ketika Thariq bin Ziyad sibuk menaklukkan kota-kota di wilayah tengah Andalusia, satu persatu kota yang pernah di taklukkan di wilayah selatan kembali memberontak dikarenakan tidak ada pasukan yang menjaganya. Hal ini yang menyebabkan Musa untuk bergerak menaklukkan kembali wilayah selatan.

Adapun kota kota yang kemudian dapat di taklukkan kembali adalah Sidonia, Carmona,Sevilla, Beja, Merida, Niebla, dan Talavera. Saat bergerak ke Talavera, Musa mengirim utusan kepada Thariq bin Ziyad untuk memintanya datang ke Talavera. Kedua panglima tersebut bertemu pada bulan Zulqaidah 94 H/ Juli 713.

Saat tinggal beristirahat di Toledo tahun 95 H (714), Musa bin Nushair menyebarkan agama islam dan menerbitkan mata uang baru berupa mata uang dinar dan dirham islam. Musa kemudian menghapus klasifikasi kelas sosial yang berlaku dimasyarakat, melarang perbudakan dan berusaha terus mempraktikan sabda Rasulullah “Kalian semua adalah anak cucu Adam, dan Adam diciptakan dari tanah”.

Adapun mengenai peristiwa dimana Musa bin Nushair memarahi Thariq bi Ziyad karena melakukan penaklukkan tanpa perintahnya, dalam buku “Dari Puncak Andalusia” karya Dr. Tariq Suwaidan, dikatakan bahwa berita tersebut hanyalah karangan saja atau kesimpulan yang lemah. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa yang terjadi hanyalah diskusi dan klarifikasi antar panglima yang kemudian berjalan bersama sebagai pejuang muslim yang bersaudara.

Wassalamu Alaikum Wr Wb

Comments